Share

Bab 36

Sepanjang perjalanan dari kamar lamaku menuju kamar Kak Rama yang juga terletak di lantai dua, aku terus berusaha menenangkan diri. Berdoa semoga Tuhan memberiku kekuatan juga kepastian untuk  bersikap. Mengampuni dengan sebenar-benarnya memaafkan. Karena ternyata melupakannya tidak sama dengan memaafkan, dan memaafkan tidak semudah yang selalu kuucapkan kala sendirian.

 

Jika sempat terpikir olehku untuk balas dendam, kurasa itu adalah kesalahan besar. Apa bedanya aku dengan Kak Rama jika demikian? Semua yang menimpaku juga akibat balas dendamnya. Lalu kini semua yang menimpanya adalah akibat balas dendamku. Akan menjadi lucu ketika yang kami alami seperti mata rantai tak berujung.

 

Dokter Bianca menoleh setelah mendengar suara pintu yang dibuka Tante Nurma. Dia menangkap wajahku dan menyamarkan keterkejutannya pada bibir yang sedikit terbuka. Namun bukan itu yang menjadi fokusku sekarang. Melainkan ses
Aulia Lapan Bilan

Like komentar ya say, tenkiu...

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
poppy tobing
dimana Gio...yaudahlah Nin, bersatu saja dgn Rama....sama2 memulai hidup baru
goodnovel comment avatar
Zeni Rahmawati
bikin aq nangis ............
goodnovel comment avatar
Razorback T
kereeeennnn habisss.... berarti etika dokter nya jalan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status