Share

Bab 37

Sepanjang perjalanan dari kamar lamaku menuju kamar Kak Rama yang juga terletak di lantai dua, aku terus berusaha menenangkan diri. Berdoa semoga Tuhan memberiku kekuatan juga kepastian untuk  bersikap. Mengampuni dengan sebenar-benarnya memaafkan. Karena ternyata melupakannya tidak sama dengan memaafkan, dan memaafkan tidak semudah yang selalu kuucapkan kala sendirian.

 

Jika sempat terpikir olehku untuk balas dendam, kurasa itu adalah kesalahan besar. Apa bedanya aku dengan Kak Rama jika demikian? Semua yang menimpaku juga akibat balas dendamnya. Lalu kini semua yang menimpanya adalah akibat balas dendamku. Akan menjadi lucu ketika yang kami alami seperti mata rantai tak berujung.

Dokter Bianca menoleh setelah mendengar suara pintu yang dibuka Tante Nurma. Dia menangkap wajahku dan menyamarkan keterkejutannya pada bibir yang sedikit terbuka. Namun bukan itu yang menjadi fokusku sekarang. Melainkan seseorang yang duduk menghadap ke luar jendela di belakang s

Aulia Lapan Bilan

komentar dan kasih rate ya say tenkiu

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ine Putri
makin penasaran nih kak. next kak ditunggu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status