Share

Bab 43

***

Ecan memukul kuat pipi kiri Rio. Membuat setetes darah meluncur lambat dari bibir itu. Arjuna tak tau apa yang harus dia lakukan pada Ecan dan Rio karena dalam hitung detik Raina ambruk di belakang. Saka menahan namun ada rasa benci mengalir lebih kuat dalam dirinya. Apa itu, Arjuna juga tidak tau. Dia hanya benci. Mengepal jemarinya kuat lantas berlari kearah rumah. Sayangnya ada banyak orang didalam. Yang kini menatap tajam Arjuna bersenjatakan seperti gagang sapu yang sudah patah. Sesekali memainkannya atau memukulkan kayu itu di lantai keramik berjamur. Seperti memberi tahu Arjuna jika kayu mereka bukan sejenis styrofoam. Arjuna berdecih.

"Babunya Rio? Maju satu satu. Kalo keroyokan gue jelas kalah." 

Arjuna memasang kuda-kuda. Satu orang maju, mengayunkan pukul yang dapat Juna tahan dengan tangan kirinya. Lantas kaki kosong Arjuna menendang lutut lawan dengan begitu keras. Jika Arjuna bisa fokus dengan kaki itu, dia yakin ada suara kretak yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status