Share

Bab 44

***

Katanya iklas itu tidak ada. Mereka hanya terpaksa lantas lambat laun menjadi terbiasa. Untuk mengiklaskan satu orang, setidaknya seorang membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Mencari banyak kesibukan dengan terus bergerak agar tak sempat dia memikirkan seorang yang telah menghilang. 

Laluna tidak pernah tau bagaimana rasanya kehilangan. Bagaimana seorang berharga dalam hidupnya pergi dari dunia untuk menyambut di dunia yang baru. Laluna juga tak tau, bagaimana rasanya harus melepas ketika satu satunya yang kita punya hanya mereka. 

Kini Luna duduk sambil terus menunduk. Dia ingin menangis, terlebih mengingat kecemburuan dan amarah tak berdasar pada Aji hari ini. Ketika objek yang membuatnya kesal ternyata telah berbaring di pembaringan ternyaman. Berlapis doa berselimut cinta. Luna menunduk dengan terus memainkan kuku jemarinya yang sedikit panjang. 

"Lo nggak mau nyapa temen gue, Lun?" tanya Aji menyadarkan lamun. Lantas berikutn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status