Share

26. CLARA YANG MALANG

Awan masih mendumel kesal karena kejadian di kelas tadi. Ia merasa teman-temannya mengerjainya. Sahabatnya Dirga malah sudah pulang duluan tanpa memberitahunya.

Ketika Awan masih menggerutu kesal, tanpa sengaja ia melihat sosok Clara yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah dengan ekspresi kosong. Masih tampak jejak air mata di pipinya, yang menandakan kalau ia baru saja selesai menangis. Matanya bahkan masih merah.

"Ada apa dengan Clara? Di mana pak Noseb? Seharusnya ia sudah menjemput Clara jam segini."

Ayahnya mempekerjakan seorang supir pribadi yang khusus untuk antar jemput ibu tirinya dan juga Clara.

Awan ingin mengabaikannya. Tapi, mengingat kepedulian Clara terhadap dirinya di masa lalu, Awan tidak tega untuk meninggalkan adik tirinya itu seorang diri. Apalagi, kalau sampai ada cowok iseng yang menganggunya nanti.

"Clara, kamu kenapa?"

"Kak-kak Awan?" Sahut Clara terkejut melihat kemunculan Awan yang tiba-tiba. Sedari tadi, pikirannya melayang jauh dan tidak menydari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status