Share

Bab 147 b

"Bagaimana keadaan Anggun, Pa?" tanya Kenzie pada Pak Abu.

"Seperti yang kamu lihat, Anggun masih banyak diam. Tapi sekarang sudah lebih baik, kadang mau bicara meskipun cuma sepatah dua patah kata. Itu saja sudah membuat kami senang. Setidaknya, sudah ada sedikit perubahan," jawab Pak Abu.

"Iya, Pa. Semoga Anggun segera pulih dan kembali sehat," ucap Kenzie tulus.

Semua yang ada di ruangan pun, mengaminkan ucapan Kenzie.

Melihat keadaan Anggun, Kenzie benar-benar merasa iba. Ia tak hanya kasihan pada Anggun, tapi juga pada kedua anaknya. Sudahlah tak ada Ayah yang menyayangi mereka, kini ibunya pun jiwanya sedang berkelana. Raganya ada, tapi jiwanya entah kemana.

"Oh, ya, Ken. Hari ini kan, ada acara syukuran di rumah Bu Maysaroh. Apa kamu gak di undang?" tanya Bu Hanin.

"Iya, Ma, kami diundang kok. Rencananya, habis pulang dari sini, kami mau mampir kesana," jawab Kenzie.

"Baguslah. Kami juga sebenarnya diundang juga, tapi, kami gak bisa hadir. Kamu tahukan kondisi Anggun, kami gak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status