Share

Bab 180 a season 2

☘️

Subuh ini, aku dan Maryam terbangun. Lalu segera bergegas untuk mandi. Malu rasanya, jika ketahuan mandi keramas oleh Ibu ataupun Dini. Meskipun kami sudah resmi menikah, tapi tetap saja terasa canggung. Susah rasanya, jika sudah menikah dan tinggal satu atap dengan Ibu. Apalagi, kami hanya memiliki satu kamar mandi untuk dipakai secara bergantian. Itupun letaknya di ujung dapur. Sepertinya, aku harus merencanakan untuk hidup terpisah dari Ibu.

"Mar, aku sholat subuh ke masjid dulu ya?" pamitku pada Maryam.

"Iya, Mas," jawab Maryam lembut.

"Oh ya, Mar. Sepertinya, kita tinggal misah aja deh dari Ibu. Nanti kita cari kontrakan atau kost-kostan aja. Aku kasihan sama kamu kalau harus tinggal seatap sama Ibu. Kamu kan tahu sendiri, sikap Ibu seperti itu," ucapku.

"Aku terserah kamu aja, Mas, gimana baiknya. Tapi, kalau memang mau tinggal terpisah, kita tinggal di kosant aku aja, Mas. Kebetulan, kostan aku masih tiga Minggu lagi masa habisnya. Nanti, tinggal kita teruskan aja. Lagi pula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status