Share

Bab 88 b

"Hallo, Mas. Kamu dimana?" tanyaku pada Mas Rian setelah sambungan telepon terhubung.

["Aku lagi kerja, Sayang. Ada apa?"] jawab Mas Rian.

"Apa kamu gak bisa libur? Aku sekarang lagi sakit, anak-anak gak ada yang urus," kataku.

["Gak bisa, Sayang. Hari ini aku ada rapat sama bos aku. Lagian, Sesil hari ini ngajak ke dokter kandungan juga,"] jawab Mas Rian.

Aku mendengkus kesal, lalu segera mematikan sambungan telepon secara sepihak. Itu salah satu kekurangan Mas Rian, tak pernah perhatian padaku dan juga anak-anakku. Hanya uangnya saja yang selalu mengalir jika aku butuhkan. Lagi pula, Mas Rian masih mempunyai seorang istri. Apalagi, istrinya saat ini tengah mengandung. Tentulah ia akan lebih mementingkan istrinya dulu. Beginikah nasib menjadi seorang wanita simpanan? Saat awal menikah dengan Mas Kenzie pun begitu, aku selalu saja dinomor duakan.

Aku segera memesan makanan di aplikasi online. Kasian anak-anakku, jam segini belum makan, karena jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status