Share

Bab 94 a

"Sabar ya, Mas," ucapku pada Mas Sony.

"Pusing, Nay. Digantung itu rasanya gak enak," jawab Mas Sony lirih dengan wajah sedih.

Melihat wajah sedih Mas Sony, rasanya aku ingin sekali tertawa saat ini. Tapi, aku berusaha untuk menahan tawaku, takut jika Mas Sony tersinggung nantinya. Tapi Disisi lain, aku juga kasihan dengan Mas Sony yang pastinya sudah sangat berat di ujung itu. Hihihi ...

"Mama, besok kalau kita liburan ke Paris, kita ke menara Eiffel ya, Ma?" ucap Zahra.

"Iya, Sayang. Memang Zahra udah pernah ke sana?" tanyaku.

"Belum, Ma. Zahra pernah lihat di tivi," kata Zahra.

"Cuma Mama aja yang diajak, Papa enggak?" tanya Mas Sony yang masih menunjukkan wajah sebalnya.

"Hmm ... kalau Papa mau ikut boleh deh," jawab Zahra tersenyum.

"Kayaknya, pas ke Paris nanti Zahra gak usah ikut deh. Zahra kan harus sekolah," kata Mas Sony menaikkan sebelah alisnya.

"Kan Zahra bisa minta izin sama Bu guru," jawab Zahra polos.

"Nanti kalau Zahra ketinggalan pelajaran gimana?"

"Tenang aja, Pa. Z
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status