Share

Part 28: Suara Kentut Lebih Berharga

Rasa balas dendam di dalam diri Habib kini terbayarkan. Dia sebenarnya bukan niat mau balas dendam. Melainkan mau memberi pelajaran kepada Fadli agar tidak serta merta berbuat seenaknya kepada bawahan.

"Paling hasil mencuri kamu kasih kepada istrimu," sindir Fadli setelah kesal mendengar perkataan Habib. Atau kamu pura-pura elit, tetapi ekonomi sulit. Dasar manusia yang tidak tahu diri!" sindirnya kembali dan tidak mau kalah.

"Apa kamu sudah bosan bekerja di sini?! Atau mau menganggur sekalian seumur hidupmu?!" bentak Habib sesekali menyendok sphagetti mashroom suace ke dalam mulutnya.

"Apa hubungannya bosan bekerja dengan kamu? Ada-ada saja!" sindir Fadli tidak mau kalah. Dia pergi melangkah masuk ke dalam area dapur.

Nabila dan Habib menikmati makanan yang tersaji. Sesekali Nabila merasa heran tingkah yang dicipta suaminya baru saja. Namun, dia tidak terlalu ambil pusing.

Habis makan ini kita ke lantai utama. Aku mau lihat-lihat desain rumah," ucap Habib sembari meneguk es lemon te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status