Share

CHAPTER 32 Penentu!

   Suara piring kaca berbunyi nyaring disertai pecahan yang saling bertebaran merebak, ketika jatuh dengan gerakan cepat menghantam lantai keramik di bawahnya. Dan tangan gemetar disertai wajah pias seorang wanita cantik menjadi latar mengerikan pagi ini. Tanpa meminta, sebulir air mata bening perlahan menerus turun dari sela manik indahnya, membelah pipinya yang seputih salju.

      Tidak mungkin, pikirnya.

      Seolah tidak mampu menahan bobot tubuhnya sendiri, Amora jatuh terduduk di atas lantai yang telah ditaburi pecahan kaca bekas piring. Kakinya terluka, tetapi dia tidak peduli, bahkan jika cairan merah kental berbau amis telah keluar merembes dari luka sayatannya, membuat kesan kontras dengan kulitnya yang putih, begitupun dengan lantai di bawahnya.

     Telinganya seolah mendengung dengan suara melengking nyaring, saat mendengar kabar jika anggota keluarga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status