Share

18. Pengakuan Cinta

ALVA tidak tahu harus memulai percakapan ini dari mana, tapi dirinya sangat penasaran dengan alasan yang telah membuat Risa menangis setengah jam di kamar mandi kos-kosannya.

Pria itu masih membawa mobilnya melaju hingga hampir mencapai perbatasan kota. Kepalanya sesekali melirik Risa yang masih terdiam dengan tatapan hampa terarah ke luar jendela. Bahkan, saat Alva memutar mobilnya dan kembali ke tempat semula. Risa tak berkata apa-apa, seperti dia tidak menyadari ... atau dia memang tidak melihatnya.

Alva menarik napas panjang, lalu mengembuskan napasnya perlahan. Tangannya terulur menyentuh puncak kepala Risa yang sontak membuat perempuan itu menoleh ke arahnya. Dia membelai puncak rambut Risa dengan lembut sambil menatap jalan raya dan sedikit mengurangi kecepatan mobilnya.

Pria itu menoleh, lalu tersenyum tipis. "Lo mau ke mana?"

"Hm ...." Risa menggeleng pelan. "Gue nggak tahu. G

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status