Share

90. Menyiksa.

“Tlililit… Tlililit…’

“Siapa sih, pagi-pagi gini…?!” Dengan mata masih setengah terpejam, Lia meraba-raba kasur busanya, mencoba mencari-cari di mana ponselnya berada.

“Ini dia!” dengan lega, Lia berhasil menemukan ponsel yang ternyata tertindih tubuhnya sendiri. Saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, mata Lia langsung terbuka lebar, kantuk yang dari tadi masih menggantung di kelopak matanya seketika menghilang. “Revan?” pekiknya lirih.

“Halo.”

“Baru bangun?” tanya Revan dari seberang. Suaranya sama paraunya seperti Lia, sehingga Lia yakin jika Revan pun baru saja bangun tidur sama seperti dirinya.

“Iya…” jawab Lia sambil tersenyum.

“....”

“Halo? Revan?”

“Eh, ya. Kamu sehat-sehat saja kan?”

Lia mengernyitkan alis, merasa aneh dengan pertanyaan Revan. “Ada apa?”

“Ng… Nggak ada apa-apa.”

“Hmmm… dasar aneh, oh ya, kemarin aku jalan-jalan sama Anita.”

“jalan ke mana?” sambar Revan cepat.

“Ke Mall, shopping sama jajan dimsum…”

“Terus?” tanya Revan penasaran. Sebenarnya Revan i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status