Share

Keputusan

Saat terbangun dari tidur, Siera mendapati dirinya tidak lagi di kamar Dean. Ia terbaring di ranjang rawat miliknya. 

"Sudah bangun?" 

Suara itu membuatnya menegakkan tubuh, duduk seraya mengucek mata. Saat penglihatan kembali jelas, sosok Arkan didapati di sana. 

"Kenapa aku di sini? Dean? Di--" Ucapan menggantung. Siera menyadari perubahan raut wajah Arkan. Tidak lagi tersenyum seperti beberapa saat lalu, lelaki itu memasang ekspresi tak nyaman kini. 

"Kenapa kamu tidur di kamar Dean? Nanti, apa pacarnya nggak akan marah?" 

Arkan bertanya, tetapi Siera paham itu adalah bentuk peringatan. Seketika Siera merasa sangat jahat. 

"Mau sarapan? Udah jam sembilan, kamu pasti udah lapar banget." Bicara tanpa menatap wajah, Arkan sibuk menyiapkan bubur yang tadi sempat ia beli. "Oh, ya. Habis makan kita bicara sebentar. Ada yang ingin aku tanyakan." 

Serius sekali nada bicara itu. Siera jadi gugup dan tak sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status