Share

49. Sebuah Langkah Salah

Hari-hari berjalan membosankan seperti biasa. Setidaknya bagi Sekar yang sebagian besar hidupnya hanya menyambangi kediamannya. Dia jarang keluar rumah bahkan sejak saat ibunya masih ada. Sekedar berjalan-jalan mengelilingi kediaman rumah besarnya pun jarang ia lakukan karena dia malas harus bertemu dengan saudara-saudara tirinya. Sekarang, setelah kematian ibunya, dia hampir bisa dikatakan hanya hidup di tempat seluas 1000 meter ini.

Dia juga jarang untuk pergi ke tempat-tempat umum seperti pasar atau semacamnya. Dia tidak menyukai kebisingan dan dia takut berada diantara orang-orang asing meski dia memiliki pengawal yang melindunginya dari berbagai sisi. Tetapi Sekar tahu alasan itu hanya ia jadikan kambing hitam terhadap hidup monotonnya.

Telah menjadi rutinitas paginya untuk menyirami sepetak bunga yang paling ia sukai. Karena tentu tidak mungkin dia bisa menyirami seluruh bunganya seorang diri karena betapa luasnya itu.

Sekar membutuhkan waktu lebih lama ka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status