Share

22. Dimana Keenandra?

Arindi hanya menghela nafas pelan. Menatap trenyuh ke arah suaminya.

"Naina tidak sepenuhnya bersalah Mas."

Arfaaz yang tengah gusar, langsung berganti menatap Rindi dengan sorot tajam.

"Ya semua wanita pasti akan melakukan segala hal, segala cara agar lekas diberi momongan bukan? Apa bedanya Naina dengan aku yang dulu? Sama bukan?"

Arfaaz menggeleng dengan cepat.

"Aku.. Aku tak sanggup. Bahkan mungkin aku tak bisa mengatakan kenyataanya Rind. Terlebih jika Mama yang mengetahui. Aku tak mau merusak kebahagiaan beliau begitu saja. Tidak. Namun di sisi lain, aku pun tidak mampu mengatakan hal sejujurnya kepada Naina, Rind. Kamu tau sendiri bagaimana kedekatannya dengan Mama bukan?" keluh Arfaaz.

"Ya aku tau itu. Tetapi sampai kapan? Naina dan Mama juga pasti terus berharap bukan?"

Arfaaz tertunduk.

"Entahlah Rind. Akupun belum kuat untuk menyampaikan kebenaran itu."

Arindi menghela nafas pelan.

"Semua keputusan ada di kamu, Mas. Tetapi aku harap apapun tindakan yang akan kamu ambil tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status