Sepulangnya Pak Sambodo dari rumah majikan Diana, sang majikan memang menyuruh Diana untuk istirahat di kamarnya memberikan kesempatan untuk menyegarkan diri setelah menempuh perjalanan udara yang panjang. Diana memanfaatkan waktu istirahatnya dengan baik agar tenaganya kembali pulih dan fit sehingga siap untuk bekerja.
Diana mulai harus beradaptasi dengan bahasa yang digunakan majikannya, olehkarena sambil tiduran dia membuka kamus yang sengaja dibelikannya ketika masih berada di penampungan karena menurut Mbak Lisa akan sangat berguna menterjemahkan kata yang ingin kita sampaikan kepada majikan jika ditanya atau sebaliknya jika menjawab pertanyaan majikan. Tata bahasa umum yang biasa digunakan dalam percakapan dipahami benar-benar oleh Diana sebab sekaranglah waktunya untuk menggunakan bahasa tersebut.
&nbs
Capek! Tentu saja begitu terasa di hari pertama bekerja walaupun di rumah tapi pekerjaan membereskan rumah itu tiada hentinya, jika dibandingkan dengan pekerjaan kantoran masih enaklah bekerja kantoran yang mempunyai SOP kerja yang jelas berbeda di rumah tangga yang harus dua puluh empat jam non stop siap sedia melayani kebutuhan dan keperluan majikannya. Hampir tidak ada waktu yang dapat digunakan untuk beristirahat sebab semua waktu seperti terplot begitu saja, selesai pekerjaan yang satunya, masih ada lagi pekerjaan lain yang sudah harus diselesaikan. Sepanjang pagi mulai dari Subuh selesai salat, Diana sudah berada di dapur memasak menu santap pagi majikannya dan membuat minuman hangat yang siap disajikan untuk penghuni rumah. Beruntunglah penghuni rumah tidak terlalu banyak sehingga tidak terlalu banyak pesanan minuman berlainan yang harus dibuatkan olehnya.&nbs
Diana terus bekerja dan bekejaran dengan pandangan aneh Tuan Mudanya yang selalu mencari kesempatan untuk bisa berduaan dengan Diana. Dalam hati Diana senang bisa berduaan dengan Farel, kapan lagi bisa mengobrol bebas sambil memandang wajah ganteng, tubuh atletis tinggi besar, perawakan kebanyakan pria timur tengah yang digilai oleh setiap wanita. Diana selalu mabuk kepayang jika bisa berdekatan dengan Farel, ada nuansa nakal yang selalu keluar dari dalam dirinya memunculkan gairah tinggi yang mendekam dirinya sehingga membuatnya semakin tersiksa saja. Diana selalu berusaha untuk menghidari kontak dengan Farel, tapi Tuan Muda seprtinya mengetahui watak Diana sehingga dia mencari waktu yang tepat untuk menjalankan aksi nakalnya. “Diana, kamu mau saya ajak jalan-jalan menginap di hotel?
Kita tinggalkan Diana dengan kisahnya sebagai pembantu rumah tangga Nyonya Aminah di negeri jazirah Arab, kini kita tinjau keadaan orang tua Diana yang memulai kehidupan yang baru sebagai pekebun paruhan yang tersembunyi di atas bukit hutan kawasan Gunung Ujan Mas, menjalani kehidupan prihatin agar tidak diketahui oleh orang banyak jika mereka adalah buronan pihak berwajib. “Bapak/Ibu bisa memaruh kebun saya, saya masih mempunyai kebun lainnya di pematang sebelah,” begitu kata pria yang pondoknya ditumpangi menginap oleh mereka ketika tiba di gunung ini pada malam hari. “Masih ada stok permakan untuk seminggu di dalam pondok, minggu depan saya bawakan lagi!” ucap pria tadi menyatakan jika dalam pondok masih terdapat jatah permakan berupa beras tentu dengan garam dan yang lainnya ala kadarnya.&n
Setelah kematian Rojali, kaum batin muda mengalami masa transisi kepemimpinan dari yang tadi penuh keberanian mendobrak petuah tetua adat menjadi agak penurut dan manut dengan tetua adat kampung sebab ketua batin muda terpilih saat ini sudah berpikir lebih realitas menyeimbangkan antara keberadaan dan kemajuan zaman modern saat ini. Beberapa kekakuan yang dulu ditanamkan semasa Rojali menjabat ketua sekarang ditiadakan, saatnya kaum batin muda lebih humanis dalam bertindak dan bersikap menyeimbangkan ajaran agama dan hukum yang tegak di Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. “Ah, kurang seru Ketua batin muda sekarang, lebih penurut kepada aturan adat dan Negara sehingga tidak bisa leluasa lagi bertindak semena-mena kepada istri kita apalagi untuk beristri lagi harus mendapatkan izin istri tua. Kalau tidak diizinkan tidak boleh menikah, menikah untuk kedua kalinya a
Perlahan tapi pasti keadaan di Kampung Adat mengalami perubahan menuju perbaikan budaya dan perilaku adat istiadat. Sudah mulai jarang ditemukan penelantaran anak dan istri pertama saat suaminya menikah lagi, begitu juga suami sudah izin terlebih dahulu dengan istri sebelumnya jika ingin menikah kembali dengan perjanjian tidak ada kata penelantaraan istri dan anak. Suami lebih bertanggung jawab kepada keluarganya, anak dan istrinya dengan mulai bekerja giat dan tidak hanya memikirkan kenikmatan sesaat yaitu berfoya-foya dan menikmati tubuh perempuan muda yang mereka inginkan. Istri lebih hormat dan sayang kepada suaminya, para istri berlomba mempercantik diri dan menyanyangi suami agar tidak berpaling ke wanita lain sehingga keharmonisan rumah tangga mereka lebih hidup dan romantis. Tidak lagi banyak terdengar pertengkaran di antara suami istri hanya masalah sepele suaminya tidak puas d
Diana sudah betah bekerja di rumah majikannya, Nyonya Aminah apalagi saat ini dia sudah bisa beradaptasi dengan baik sehingga dia merasa senang dan tenang. Diana sudah dapat melunakkan hati Nyonya majikan dan tentu saja hati Farel, Tuan Mudanya. Kalau keadaan begini terus maka Diana akan bertahan sampai kontrak kerjanya selesai. Diana sudah paham seluk beluk pekerjaan yang harus diselesaikannya setiap hari, sehingga dia sudah bisa mengatur waktu dengan baik untuk bekerja dan berisitirahat. Dia juga harus pandai membawa diri dihadapan majikannya supaya rahasianya dengan Tuan Muda tidak terbongkar di hadapan Tuan dan Nyonya majikan utama. Diana juga membagi waktunya untuk menenangkan Tuan Mudanya, agar tidak terlalu menggebu-gebu hasratnya. Mereka harus bermain cantik dan rapih su
Farel mengajak Diana untuk berwisata ke Laut Merah, melihat dari dekat laut yang kisahnya berhubungan erat Nabi Musa dan kaumnya yang berusaha melarikan diri dari kejaran pasukan Raja Firaun. Dikisahkan ketika pasukan Nabi Musa terdesak dan didepan terbentang Laut Merah maka dengan kemukjizatan yang dimilikinya Nabi Musa membelah laut tersebut dan menyeberangkan semua kaumnya dan menenggelamkan pasukan Raja Firaun ke dalam dasar laut. Dari tepian Laut Merah ini, Diana dapat meyaksikan kemegahan masjid terapung Ar-Rahman yang berdiri kokoh di atas permukaan air laut di tepi pantai. Keindahan kawasan pesisir Jedah mereka saksikan dengan penuh takjub atas kebesaran Sang Pencipta yang sudah menciptakan kawasan nan indah ini. “Lihatlah megahnya Masjid Ar-rahman itu, Tuan Muda!” kata
Diana sedang rebahan di kamarnya saat suara dering memanggil terdengar dari HP miliknya. Dia segera bangun dan mengangkat sambungan telpon yang ternyata dari Mbak Lisa di Jakarta. Diana tak sabar mendengar kabar darinya tentang ditemukannya atau tidak kontak Bik Ros. “Hallo, Diana! Apa kabar?” tanya Mbak Lisa menyapa Diana. “Baik, Mbak! Mbak sendiri sedang apa?” jawab Diana balik bertanya kepada Mbak Lisa. “Baik juga, Diana. Mbak lagi di ruang kerja membuka buku data kalian,” kata Mbak Lisa memberitahu Diana jika saat ini dirinya sedang berada di ruangan kerjanya.