Share

Chapter 33

Keira menguap lebar. Nyaris membelah wajahnya menjadi dua bagian. Sebenarnya ia sudah sangat mengantuk. Setelah seharian berjibaku dengan pasien-pasien di rumah sakit, rasanya ia ingin sekali membaringkan tubuh sejenak. Menikmati nyamannya kasur dan aroma harum malaikat kecilnya. Hanya saja, saat ia melirik tubuh ringkih ibunya yang masih saja sibuk meracik berbagai bumbu masakan, rasa lelahnya menguap seketika. Ibunya juga tidak kalah lelah. Bahkan pasti lebih lelah. Mengolah berbagai macam masakan untuk katering hanya berdua dengan Mbak Ani, bukan hal yang mudah. Selain itu, ibunya juga masih harus berjualan lauk matang. Di tambah lagi mengasuh Dhira, lelahnya sudah pasti berkali-kali kali lipat. Tapi toh ibunya tidak pernah mengeluh.

Oleh karena itulah, ia tetap berada di dapur sederhana ini. Menusuk satu demi satu telur puyuh yang sudah dibumbui hingga menjadi sate yang menggiurkan. Selain menjual lauk matang, ibunya juga menjual beraneka macam sate. S

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status