Share

Chapter 34

"Hati-hati jalannya Pak Restu. Di sana ada tanjakan," Keira yang sedari tadi menunggu-nunggu kepulangan ayah Restu, langsung bersujud syukur. Akhirnya hari yang ia tunggu-tunggu tiba juga. Rasa haru menyesakkan dadanya, saat kembali bisa melihat ayah Restu setelah sebulan lebih ayah Restu ada dibalik jeruji besi. Hanya saja ia sedikit heran saat melihat ayah Restu keluar dari mobil Rasya, dan bukan mobil Om Bima. Rasya jugalah yang memapah ayah Restu. Mengapa Rasya ada di antara ayah Restu dan Om Bima? Padahal pengacara ayah Restu kan Om Bima.

"Iya, saya tahu. Saya ini cuma stroke, Anak Muda, bukan buta." Keira menangis lega saat mendengar omelan ayah Restu pada Rasya. Kalau ayah Restu sudah bisa mengomeli orang seperti ini, itu artinya keadaannya baik-baik saja. Walaupun cara berbicara ayah Restu agak aneh karena strokenya, namun masih dapat dimengerti. Alhamdullilah.

"Selamat siang, Yah. Ah, akhirnya Ayah pulan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
win dee
akang rasya teh urang sunfa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status