Share

Pentas Seni Sekolah

Naren sudah sampai di kediaman Rara. Lelaki tampan itu segera melangkah masuk, sesekali ada pelayan yang menyapanya.

“Bi Ica, Nona Rara dimana?” tanya Naren.

“Nona sedang ada di halaman belakang,” jawab Bibi Ica.

“Tida ada yang -”

“Naren tenang dulu. Ini masih di rumahnya, lagipula Nona Rara meminta kami untuk membereskan hal lain,” potong Bibi Ica.

Naren mengangguk kecil. Ia segera melangkah ke halaman belakang dengan langkah lebar. Lelaki itu menatap punggung gadis itu. Ia menghela napas pelan kemudian mendekat pada Rara.

“Nona, saya sudah datang,” kata Naren seraya membungkuk sopan.

Rara yang sedang memberikan makan ikan menoleh sebentar pada Naren. Kemudian gadis itu kembali fokus melihat ikan.

“Darimana aja lo?” tanya Rara.

“Saya ke kantor dulu, ada keperluan,” jawab Naren.

“Tumben banget lo gak kasih kabar ke gue atau ke orang sini,” komentar Rara tanpa menatap Naren.

“Saya lupa memberitahu Nona dan pelayan disini. Saya minta maaf,” balas Naren.

Rara hanya mengangguk kecil. Gad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status