Share

Kemarahan Yang Tersulut

Mahendra mengulurkan tangan demi menyentuh rahang Shena lalu membuatnya menengadah agar dia bisa melihat dengan jelas cedera yang menimpa Shena.

Itu benar-benar seperti tamparan.

Shena menyentuh tangan itu yang kini bersarang di rahangnya, ingin menjauhkannya walau tidak berhasil. "Saya tidak apa-apa. Hanya kecelakaan waktu bekerja," jawabnya setengah jujur, setengah berbohong.

"Tatap mataku dan katakan lagi?" perintah Mahendra yang seolah tidak percaya.

Sebagai tanggapan dari perintahnya, Shena justru memejamkan mata. Ia takut bila Mahendra sudah berkata dengan nada dingin dan tanpa perasaan itu. Apalagi matanya ketika sedang tersulut emosi, dia mana berani menatapnya langsung.

"Kenapa malah tutup mata?"

Tidak ada jawaban.

"Shena?" panggil Mahendra dengan suara rendah, "Kalau kau pejamkan matamu dan tidak menjawab pertanyaanku dengan jujur, aku cium kau di sini, sekarang juga sampai kau kehabisan napas, sampai menggelinjang kenikmatan kalau perlu. Kalau kau tak percaya aku berani mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status