Share

Panen dan Rekreasi

Saat kembali untuk mengantar makan, aku sudah mendapati Bobby dan Mas Fariz akhirnya akur kembali setelah keduanya sepakat menggunakan mesin secara bergantian. Aku cukup takjub melihat kinerja mereka, karena sampai dua jam ini setengah bagian dari keseluruhan luas lahan, sudah selesai digarap.

Dibantu beberapa santriwati yang kukenal, kami menata makanan beralaskan tikar, di dalam rumah gubuk beratapkan jerami.

"Heh, kok lo nggak bilang kalau di sini banyak ukhty, mana bening-bening lagi," gumam Bobby pada Mas Fariz, saat aku dan dua santriwati lain menyajikan bakul nasi dan lauk-lauknya di hadapan mereka.

"Emang lu nggak liat gapura gede di depan yang tulisannya Pesantren Al-Huda?!" Mas Fariz balik bertanya dengan sedikit nada yang ditekan. Mungkin geram.

"Ya, maaf. Kita sampe tengah malem. Boro-boro merhatiin plang, muka Si Tebe aja keliatan burem."

"Maaf?" Bang Tebe menginterupsi.

"Nggak usah tersinggung. Semalem gue emang rada puyeng."

Bang Tebe hanya memutar bola mata, dan memili
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
wkwkwkwk..... mksh ya thor udah ngehibur bingiitz ...... sampe lumayan saakit perut niih ......
goodnovel comment avatar
makQuEl
rameeee.........
goodnovel comment avatar
Bella
makin seru... makasih upnya kak semangat.......️...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status