Share

27. Terlalu pahit

Part 27

Aku berlari ke kamarku, seakan tak menerima semua kenyataan ini. Aku menangis sesenggukan didalam kamar. Dasar bodoh! Harusnya aku meminta maaf sama ibu, tapi kenapa aku malah lari? Harusnya aku bersyukur, ibu dan bapak membesarkanku sampai sekarang ini. Beliau mau menerimaku. Aku yang hanya benih dari seorang pemabuk kenapa tumbuh dan besar di rahim ibu. Pantas saja ibu selalu membedakanku karena ini alasannya.

Terlalu pahit, terlalu pahit menerima kenyataan ini. Hatiku hancur, apalagi ibu yang mengalami itu semua? Benar kan? Ibu pasti tidak baik-baik saja. Ibu....

"Dek...." sebuah panggilan suara mengagetkanku. Aku menoleh dan langsung menghambur ke arahnya. Aku memeluknya dengan erat, dan membenamkan wajahku ke dadanya. Mas, biarkan aku menangis dengan puas. Aku ingin menangis sepuasnya. Kenyataan ini terlalu menyakitkan. Jangan paksa aku untuk berhenti. Air mata ini tak bisa kutahan lagi. Terlalu sakit, rasanya terlalu sakit.

Mas Aris mengusap kepalaku dengan lembut dan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status