"Sssh, kau memaksaku menjawabnya Lil Fox?"Tapi bukan menjawab pertanyaan Alila, Arthur malah mengecup bibir Alila dan bertanya begitu setelah tadi dia melumat bibir wanita itu sampai rasanya bibir Alila agak bengkak."Ssssh."Alila tentu saja ingin jawaban.Cuma sayang tangan pria itu sudah bergerak menyentuh bagian pucuk gunungnya saat dia menyabuni Alila setelah puas menyiksa bibir Alila. Jelas saja wanita yang dari tadi menahan tubuhnya yang sudah merinding tak kuat dan sudah meringis.Ada desahan pelan yang terurai dari bibir Alila. Sebuah keadaan yang membuat Arthur senang karena dia juga sulit untuk menjawab pertanyaan Alila."Mau lagi?"
Sehari sebelumnya ..."Nona Caca Anda sudah bangun? Silakan diminum dulu air putihnya."Seorang suster menghampiri Caca yang baru membuka matanya dan masih sedikit linglung."Aku ada di mana?"Caca belum bisa berpikir jernih tentang keberadaannya. Dia masih agak takut-takut dan terpaksa sang suster yang sudah terbiasa dengannya beberapa hari ini selalu bangun dengan kondisi tak mengingat apapun mencoba mengingatkan kondisi Caca dan kejadian yang menimpanya."Jadi Arthur menolongku?"Ada semu merah di wajah Caca ketika mendengar penjelasan dari sang suster dan dia juga sudah meminum air putih yang tadi diberikan oleh suster tersebut"Ya tuan Walsh sangat mengkhawatirkan kondisi Anda dan dia meminta kami untuk menjaga Anda."Ada rasa bahagia lagi di dalam hati Caca mendengar penjelasan sang suster.Merasa dikhawatirkan ini sesuatu yang positif untuk dirinya dan membuat mood booster bagi tubuhnya."Boleh aku bertemu dengan Arthur, ehm maksudku Arthur Walsh.""Beliau sedang keluar ada beb
"KAU TAHU APA ALASANNYA DIA MELAKUKAN INI DI SEKOLAH ANAKKU?"Sehari sebelumnya Reza sangat marah sekali saat mendapatkan informasi dari orang kepercayaannya dan juga sahabatnya, David.Matanya memicing kesal. Dia melemparkan berkas yang baru saja diberikan David tentang kejadian di sekolah."Dan berani beraninya dia mengganti nama anakku?"Ini pula yang membuat Reza kesal.Alila Clarke, berubah menjadi Alila Walsh. Phak sekolah melakukan sesuai yang diinginkan oleh Arthur.Ras
"Za, mungkin nggak sih kalau dia sudah mulai mencintai putrimu?"Senyum Reza terlihat seperti senyuman iblis yang menyindir ketika disuruh sujud pada Adam."Mencintai putriku tapi menaruh wanita lain di dalam kamarnya? Do you think i am blind?"Reza tidak mau menurut. Dia meminta David tetap mengurus apa yang ingin dilakukan olehnya"Tapi kadang orang itu tidak bisa ditebak.""Aku tahu tapi kau tetap tidak boleh melakukan kekerasan pada Caca. Ini akan membuat dirinya malah akan semakin menyiksa putrimu. Kita hanya fokus menyelamatkan Alila tanpa mengganggu hubungan antara Arthur dengan Rich."Reza sebenarnya malas meladeni David dan semua aturan yang dibuat oleh David."Aku melakukan ini demi kebaikanmu Reza. Dia itu sahabatnya Rich. Mereka sudah banyak membicarakan masalah bisnis bersama. Jika kau membuat hubungannya dengan Rich berantakan maka ini akan berpengaruh dengan bisnis putramu. Tidak ada yang lebih buruk daripada sahabat yang menjadi musuh."Bener lagi yang dibilang oleh Da
"Menyingkir!""Eh, kalian mau apa?"Perawat sebetulnya ingin menyuruh beberapa bodyguard itu untuk menyingkir tapi sayangnya mereka tidak cukup kuat untuk menghalangi orang-orang itu mendekat pada Caca yang saat ini tampak ketakutan"Lepaskan aku!"Tapi meski Caca meminta seperti itu tetap saja dia tidak mungkin dilepaskan! Salah satu bodyguard sudah membekap mulutnya dan membuat dirinya tak sadarkan diri"Kita tidak akan kemana-mana David! Aku ingin kau mensetting apartemen ini sekarang! "
"Sssh, cuma membangunkannya saja. Memang dia pikir dia sedang apa di sini sampai enak-enakan tidur?""Tidur? Reza, dia pingsan. Dia ketakutan padamu sampai pingsan. Dan kau tidak lihat tadi hidungnya berdarah?"David benar-benar pusing sekali dengan sikap Reza ini. Tapi Reza kalau sudah marah memang sulit."Berikan airnya padaku!""Reza.""Haaaaah."Yang disiramkan Reza adalah air dingin sehingga wanita yang terlihat pucat karena memang kondisinya tidak terlalu baik itu langsung bangun karena kaget dan dia menggigil.Terpaan AC cukup dingin di dalam ruangan apartemen Arthur.Pakaian yang digunakan Caca bukan pakaian tebal seperti sweater. Dia hanya memakai pakaian sederhana yang terbuat dari bahan kaos."Hmmmm."Dan tentu saja para suster itu histeris. Karena mereka yang tahu bagaimana kondisi Caca dan saat ini mereka khawatir sekali."Di mana aku? Kalian--""Kau ingin berpura-pura tidak mengingat apapun sekarang?"Caca memang tidak mengingat apapun. Dia menggelengkan kepalanya pelan
"Al, Jika aku bisa mengulang waktu atau mungkin aku punya kesempatan kedua untuk memulai semuanya denganmu maka aku jamin hanya kau satu-satunya orang yang ada di dalam hatiku. Tapi saat ini aku sudah membuat pilihan. Aku ingin kau bahagia!""Arthur, tapi bahagiaku ya bersama denganmu. Aku tidak mau berpisah denganmu. Apa yang papaku lakukan memangnya?""Al, Aku tahu kau adalah anak yang baik dan kau adalah anak yang penurut. Kau sangat menyayangi papamu dan kau juga sangat menyayangiku bukan?" mata Arthur menatap penuh kelembutan pada Alila yang kembali mengangguk meski dia sangat sedih sekali dengan pertanyaan dari Arthur tersebut."Bagus. Jika memang kau mencintai dan menyayangiku maka aku ingin kau bahagia. Lanjutkan sekolahmu. Kau harus menjadi seorang wanita yang hebat. Papamu sudah tidak mempercayai Rich. Itu artinya kau yang harus bertan
"JANGAAAAN!"Di saat yang bersamaan Arthur memekik karena dia tidak ingin mereka menyakiti Caca di saat yang bersamaan juga ada seorang gadis yang meringis karena dia dicengkeram tangannya cukup kuat oleh Arthur.Tanganku!Ada rasa sakit di dalam hatinya ketika dia mendongak menatap bagaimana Arthur memperhatikan seorang wanita yang baru saja disiram air. Terlihat kekhawatiran di wajah Arthur. Apalagi ketika wanita itu membuka mata dan dia kembali menggigil hanya saja matanya langsung tertuju pada suaminya."Arthur."Apa selama ini memang benar akulah yang berada sebagai pihak ketiga di antara mereka? Tapi Arthur sudah mencintaiku. Dan aku juga tidak masalah jika dia mau menjaga wanita itu. Tapi kenapa masih terasa sakit saat melihat mereka berdua dalam satu tempat? Apakah memang benar yang dikatakan Arthur kalau aku emang harus pergi?Meskipun dia sudah menerima dan yakin sekali kalau hatinya tidak akan cemburu pada wanita yang kini dijaga Arthur itu. Tapi tetap saja perasaan sedih d