Share

30. Pistol

"Igor, tambahkan lagi dagingnya untuk majikanmu. Sepertinya mereka berdua kelaparan," sindir Stepan.

Ia tersenyum seperti biasa. Tapi aku tahu ... lirikan mata hitam arangnya itu tajam ke arahku. Sungguh aku tidak berani membalas. Aku cuma memandangi piringku yang mulai dipenuhi hidangan-hidangan nikmat siang ini.

Aku menelan ludah. Apa dia marah karena melihatku dan Alexey bercumbu sembarangan? Oh Tuhan .... Ini semua gara-gara pria itu!

"Iya aku lapar sekali," timpal Alexey santai.

Aku melirik takut-takut ke arahnya. Pria itu terlihat biasa saja, seolah kejadian pagi ini bukan apa-apa baginya. Bisa-bisanya dia sesantai ini?! Benar-benar membuatku kesal.

"Hah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status