Share

Chapter 39

"Hal yang tersulit dalam hidup bukanlah memiliki apa yang dicintai. Melainkan tetap setia mencintai apa yang sudah dimiliki. Tak peduli apa pun yang terjadi."

______

Aku berusaha menenangkan napasku yang masih terengah-engah. Emosiku belum mereda. Belum puas menganiayanya. Bagiku itu belum seberapa. Seharusnya dia mendapatkan perlakuan yang lebih kejam dari pada itu.

Siapa dia, Mai. Kenapa kamu memukulinya?”

Aku diam sejenak. Menatapnya tajam dengan mata yang masih berkilat marah.

“Jawab, Mai.”

“Dia perempuan iblis yang sudah menghancurkan hidupku.” Aku bersuara pada akhirnya. Mengalihkan tatapan dari wajahnya. Menahan air mata agar tidak melesak. Merasa geram.

“Dia yang merebut suami kamu?” Dia bertanya lagi dengan nada simpati. Tak kujawab. Kupikir dia sudah tahu jawabannya.

Dia kemudiam diam. Pun aku. Kami sama-sama diam. Samar kudengar dia mendesah.

Hari yang berantakkan. Tapi aku tak menyesal. Aku puas bisa meluapkan dendamku. Seharusnya sejak dulu aku melakukannya. Tapi sayangny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status