Share

Chapter 69

“Iya. Tenang aja. Kita bakalan jagain Mama Mai dengan baik. “

“Terima kasih.”

“Papa, tunggu. Ada yang Shaila mau bicarakan.”

“Apa. Kok sepertinya serius sekali.”

“Boleh nggak kalau kita tinggal sama Mama Mai selamanya.”

Tawa Akhtar mendadak lenyap.

Senyap.

Shaila, Shaili berpandangan. Dan aku tiba-tiba merasa tegang menunggu responnya.

“Eum ... Bagaimana kalau Papa pulang nanti kita bicarakan lagi.” Suara Akhtar kembali terdengar. Meski tampak kecewa di raut wajah mereka tetapi dua makhluk cantik itu mengangguk sepakat.

“Baiklah.”

“Ya sudah sampai ketemu ya.”

“Papa jaga diri disana. “

“Jangan ngelamun teruuussss ...” Shaili nimbrung. Membuat tawa Akhtar kembali berderai.

“Shaili gitu amat. Memangnya kapan Papa ngelamun?”

“Sering.” Mereka menjawab kompak.

Aku yakin saat ini Akhtar salah tingkah. Tak menyangka gelagatnya tak luput dari pengamatan dua putrinya.

“Kamu jaga kesehatan.” Dia mengingatkan ketika ponsel dikembalikan padaku. Lidahku menjadi kaku untuk menjawabnya.

“Iya. Terim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status