Share

Bab 19

"Jadi pergi gak nih?" Kuarahkan pandangan pada Dewa.

Tampak dia sedang mengacak rambutnya. Sepertinya Dewa sangat kesal hingga pertanyaanku pun tidak dia hiraukan. Dia justru terfokus pada ponsel yang berada di genggamannya.

Seketika aku termangu, hanya diam menatap wajah tampan Dewa. Seandainya saja pernikahan kami didasari cinta, pasti hidupku bakal sempurna. Namun, kenyataannya berbeda. Pemilik wajah tegas itu sangat tidak mengharapkan kehadiranku dan justru terang-terangan menjalin hubungan dengan wanita yang dia sebut cinta pertamanya di depanku. Sakit? Tentu sakit, tapi apa boleh buat. Aku cukup sadar diri. Diriku hanyalah ratu tanpa mahkota.

"Ya udah kalo gak jadi pergi." Kuayunkan tas hendak meletakkannya di atas meja.

Namun, seketika Dewa menyambar tanganku dan membawa keluar. Usai mengunci pintu, tangan Dewa masih menyeretku hingga aku kesulitan untuk mengimbangi langkahnya yang panjang.

"Lepasin! Apa-apaan, sih, main geret-geret aja. Dikira aku ini maling?" Kuhempaskan tang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status