Share

Ancaman Rossi

Tiba di gang menuju kosan, Darren turun terlebih dahulu sedangkan Helena memarkirkan mobilnya di PT. Aji Jaya grup.

Setelah lima belas menit Darren menunggu, Helena datang. Keduanya menapaki gang sempit di bawah terik matahari.

Helena meraih kedua tangan Darren. "Gini, dong, Sayang. Aku, kan, kepanasan," kata Helena manja, sambil meletakkan tangan Darren di atas kepalanya.

"Astaga!" gumam Darren.

Mau tidak mau, Darren menuruti keinginan Helena.

Tiba di kosan, Darren dan Helena disuguhi dengan tebalnya debu yang menempel di kursi bahkan lantai.

"Uhuk! Uhuk!" Helena terbatuk.

"Ya, ampun. Kita bersihkan sama-sama. Gimana?" tawar Helena.

Tentu saja Darren tidak menolak ajakan itu. Keduanya membagi tugas dimana Helena menyapu dan Darren mengepel.

Namun, ada sesuatu hal yang tidak Darren sukai, yakni Helena melepas foto Thalita yang terbingkai cantik di dinding.

"Ingat! Sekarang aku pacarmu!" Helena membuang foto Thalita ke dalam tempat sampah.

Darren hanya mengangguk dan lagi-la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status