Share

Sandiwara Cinta, Dimulai!

Pagi pun tiba. Sinar mentari hangat mampu menusuk kulit Darren yang saat itu sedang membersihkan rumput. Matanya merasakan perih karena semalam tidak tidur. Pun sakit di tangan mulai ia rasakan.

Plak!

Tepukan di pundak membuat Darren menoleh.

"Istirahat saja. Ini biar Kakek yang bereskan."

Darren tersenyum tipis. "Kakek saja yang istirahat.

"Kau meragukan tenagaku, Anak Muda?!"

Keduanya saling melempar senyum dan membersihkan rumput bersama. Di tengah kegiatan, Darren bercerita perihal dirinya meninju tembok.

"Aku berharap orang kaya itu menepati janjinya, Kek," kata Darren.

"Berdo'a saja. Kalaupun bukan orang kaya itu, siapa tau Tuhan menggerakkan hati orang lain untuk membantumu. Tidak ada yang tidak mungkin."

Darren merasa tenang setelah mendengar ucapan sang kakek. Setelah kegiatan selesai, semua narapidana kembali ke sel untuk beristirahat sejenak sebelum mengikuti bimbingan selanjutnya.

"Darren, kau dibebaskan!" seru seorang sipir sambil membuka kunci gembok.

Darren, kak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status