Share

Hukum Karma

Di IGD sebuah rumah sakit, tampak Bagas tengah mendapatkan pertolongan pertama. Wajah tampannya penuh luka lebam, bahkan terus meringis sambil memegang pergelangan tangan kirinya.

Erangan Bagas karena sakit menggema.

"Aaaah! Pelan-pelan, Dokter!" seru Bagas saat mendapatkan beberapa jahitan di pelipis dan ujung bibir.

"Tahan sebentar. Tangan anda juga patah. Untungnya tidak harus operasi, hanya pasang gips saja."

Dokter pun membalut tangan yang patah itu.

"Darren sialan!" celetuk Bagas.

Pletak!

Salah seorang pengawal Darren memukul kepala Bagas.

"Sembarangan! Masih untung anumu tidak Tuanku patahkan!"

Bagas mendengkus.

"Sudah selesaikan, Dok? Tidak usah dirawat, kan?" tanya pengawal Darren.

"Ti-"

"Rawat saja, Dok, rawat!" timpal Bagas.

"Tidak usah, Tuan," lanjut dokter itu.

"Ayok!" Pengawal Darren memasang borgol di tangan kanan Bagas, lalu dikaitkan dengan tangan dirinya.

"Dia seorang tahanan?" tanya sang dokter.

"Iya. Dia penjahat kelamin!"

Dokter itu melongo, kemudian t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status