Share

48. Menjemput

Pada akhirnya Jexeon tidak tahan, ia tidak bisa membiarkan Yua mengambil alih pikirannya.

Jexeon mengambil payung, dia mencari Mushalla Darul Iman. Pernah tidak sengaja melewati, tidak jauh dari sini. Yua saja jalan kaki. Berarti dekat.

Terlihat dari kejauhan beberapa orang berada di mushola Darul Iman. Ada Yua yang menjaga jarak dengan pria. Gadis itu hanya menunduk. Menunggu hujan reda.

"Ukhti Yua, mau saya antar pulang?" tanya seorang pemuda.

Langkah Jexeon terhenti, padahal sudah berada di samping mushalla. Ingin mendengar jawaban Yua terhadap ajakan pria lain.

Gadis itu menunduk sembari menggeleng ringan. "Tidak perlu Ustad, saya menunggu hujan reda saja."

"Kalau sampai malam tidak reda bagaimana?" Ustad itu terlihat khawatir.

"Tidak apa-apa, saya bisa sekalian salat magrib di sini. Silakan Ustad pulang duluan." Yua mempersilakan, tidak sekalipun membalas pandangannya. Terlihat sangat menjaga jarak.

Ustad itu terlihat tampan, berpendidikan dan sopan. Berbanding terbalik darin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
cieeee....jexeon sudah mulai bucin ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status