Share

68. Pencernaan

Embusan angin menerbangkan asap rokok, ujung putung yang tinggal debu terjatuh ke udara- terbang ke halaman rumah. Tidak ada yang tahu apakah debu itu jatuh di dedaunan atau hilang bagai buih. Jexeon menghisap rokok ke tiga.

Sekarang sudah pukul dua malam, para pekerja yang menghias taman sudah beristirahat. Rumah sepi dengan lampu mati. Dari balkon lantai dua, Jexeon menatap langit gelap. Bulan sabit berada di ujung sana, ditemani bintang kejora.

"Apa yang salah?" gumamnya sembari meniup asap rokok ke udara.

Dia tidak tahu kenapa Yua marah sampai tidak mau tidur sekamar dengannya. Gadis itu memilih tidur bersama Arjun di kamar lain.

Jexeon masih menatap langit berjam-jam tanpa menemukan jawaban. Menyelami pikirannya sendiri untuk mencari tahu alasan Yua marah.

Memang kenapa kalau mereka bercumbu dilihat orang lain? Di Siluet bahkan orang-orang melakukannya beramai-ramai. Hanya karena dia tidak mau memasuki lubang yang sama. Dia memilih menonton saja.

Lagi pula, Yua tidak digili
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
Ternyata Jexeon blm paham tentang ilmu agama karena dari kecil sudah hidup di jalanan yg sangat minim dengan pendidikan agama akhlak. Bu Rosa juga keterlaluan bngt jadi orang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status