Share

88. Kepercayaan

"Aku percaya Mas Iyon udah berubah, jangan berusaha membuatku ragu, karena itu percuma."

Jantungku berdebar kencang, tubuhku gemetar ketakutan. Pandanganku beralih ke jam dinding, berharap Jexeon segera datang. Aku sudah membantah Pram. Bisa saja dia marah dan dor, menembakku di tempat.

"Kau keras kepala sekali. Kalau dia tidak datang, aku berniat membunu--"

Belum ucapan itu terselesaikan, teriakan dari ruang tamu terdengar.

"Pram!"

Itu suara Jexeon, akhirnya dia datang. Aku sempat takut dia mengabaikanku. Wajah Pram berubah setelah melihat kedatangan Jexeon.

Tubuh tinggi besar itu terlihat terengah-engah, menatapku yang masih duduk dengan tubuh gemetar.

"Akhirnya kau datang, makanan sebentar lagi siap."

Pram mengetuk meja dengan jemarinya, membuat suasana hening menjadi semakin tegang. Kepalanya meneleng sembari tersenyum.

"Kau gila!" teriak Jexeon.

Emosinya memuncak, dia berjalan cepat ke arah Pram dan menarik kerahnya. Membuat Pram berdiri santai.

Para tukang pukul mengelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
Ga' akan ada apa² Yua kamu itu cuma sedang hamil??hihihi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status