Share

49. Selera Makan

“Sayang makan ya,” ucap Fathir yang duduk di atas tempat tidur sambil memegang piring yang berisi sayur dan juga ayam bakar.

Clarissa diam memandang.

"Harus dicoba sayang. Adek nggak boleh nggak makan sama sekali, siapa tahu aja yang dimakan sekarang nggak dikeluarkan lagi,” ucap Fathir penuh harap. Fathir begitu sangat mencemaskan istrinya yang tidak bisa makan sama sekali, bahkan terkadang air yang diminumnya pun dikeluarkannya lagi. Istrinya saat ini dalam perawatan dokter.

Clarissa menganggukkan kepalanya. Clarissa memakan nasi yang suapkan oleh suaminya. Clarissa menutup mulutnya dengan telapak tangannya, ketika rasa mual itu kembali mengaduk-aduk isi perutnya.

“Kenapa sayang,” tanya Fathir.

“Risa mual,” ucapnya.

Fathir membantu istrinya Ketika istrinya akan beranjak dari tempat tidur.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status