Share

Bab 31 Painem Mulai Pikun

‘Ya, Gusti, kenapa hidupku jadi begini,’ keluh Painem.

CETEK

DUAAAR

“Tolong ... tolong ....”

“Ada apa ini, Nek?” tanya Endi panik. Disusul Renata yang berlari dari kamarnya menuju kobaran api yang setengah menyala di dekat Painem. Dengan segala upaya, Endi berusaha memadamkan api itu dengan kain yang sudah dibasahi air.

“Alhamdulillah, ya, Gusti. Syukurlah apinya udah padam,” ucap Painem yang seketika itu terduduk di atas lantai dapur.

“Kok, bisa sampai kebakaran gini, sih, Nek?” tanya Renata.

“Tadi, ibumu nyuruh nenek masak mi.”

“Ehm, itulah, lihat ibumu, Bang. Nenekmu yang udah tua renta gini aja masih disuruh-suruh sama dia. Punya hati, gak, dia, tuh!” celetuk Renata.

Tanpa basa basi, Endi segera menuju kamar Hana.

“Bu!” Tampak Hana yang sedang ngorok tak mengindahkan kejadian yang baru saja terjadi. “Kompor gas meledak di dapur, ibu gak dengar! Nenek udah pingsan, tuh, di sana.”

“Apa!” Segera ia bangkit dan spontan berlari menuju dapur. “Ya Tuhan, Bu, kok, iso meledak ngono, sih?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status