Share

Sidang pertama

"Kamu sudah cek betul-betul semuanya, Ris?" tanya Rendra melihat dokumen yang Haris berikan.

"Tentu saja, pekerjaanku tak pernah gagal, Ren. Kamu tak usah meremehkan keahlianku kali ini," ucap Haris sombong.

"Aku hanya memastikan saja siapa tahu pekerjaanmu sama payahnya dengan kisah cinta kamu. Bisa saja kamu ceroboh lagi!" ejek Rendra pada sahabatnya ini.

"Cinta dan pekerjaan itu berbeda. Afi saja begitu kan, dia payah dalam hal cinta tapi pandai dalam bekerja."

"Jangan samakan dia dengan kamu. Dia itu wanita baik, bukan macam kamu. Br***ek!" kelakar Rendra tersenyum miring.

"Gini nih kalau lagi bucin! Dan menurut pepatah mengatakan jika sedang cinta, tai ayam pun terasa coklat," tawa Haris.

Rendra hanya melirik sekilas dan kembali membaca berkas di tangannya.

"Hari ini jam 10 aku akan menemani Afi ke pengadilan. Kamu langsung kerjakan saja rencana selanjutnya," perintah Rendra.

"Segitunya ya! Sampai di bela-belain temani ke pengadilan. Benar-benar cinta mati kamu ya?"

"Kalau bukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status