Share

Kunjungan

"Bang, untuk persidangan terakhir besok. Boleh nggak aku nggak usah datang? Sepertinya aku nggak bisa setegar itu mendengarkan ucapan hakim bahwa …," Afi terisak di samping Rendra ditutupi oleh kedua tangannya.

"Nanti kita tanyakan sama pengacara hukum kita, kenapa kamu nggak bisa? Kamu masih berharap pada suamimu?" tanya Rendra.

"Ketika suara palu itu terdengar, pasti bayangan indah bersamanya tak dapat aku hindari. Sulit untuk melupakan orang yang telah membersamai kita selama ini, memilih melepaskan begitu saja sebuah ikatan." Rendra hanyut dalam kesedihan dan mengelus pucuk kepala Afi.

"Abang yakin kamu bisa! Angel tak pernah menyerah untuk hal semacam itu, bukankah kamu biasa tersakiti?" ucap Rendra.

"Sakit karena penghianatan lebih menyakitkan dari sakit karena jatuh dari mobil. Luka jiwa akan sulit disembuhkan daripada luka raga." Afi memandang pantulan wajahnya yang terlihat menyedihkan, menghilangkan rasa yang entah kapan bisa pergi dari pikirannya.

"Berusahalah mengikhlaskan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status