Share

enggan

Sesampainya di rumah, Alin segera masuk ke dalam di bantu oleh Aldo. Walau dia sedang marah, ia berusaha menahannya untuk hal kemanusiaan ini.

"Terima kasih, Yank!" ucap Alin saat tubuhnya diangkat menuju kasur.

Aldo tak menjawab ucapan Alin dan masih bersikap datar serta langsung keluar dari kamar Alin.

Alin meneteskan air matanya, takut akan kehilangan Aldo kian besar. Terlebih, jika ia tahu nanti anak yang ia lahirkan bukanlah anaknya.

Aldo mendekati Mami yang sedang menyiapakan bahan untuk memasak.

"Mami cape, nggak usah masak! Kita beli makanan saja," ucap Aldo sambil meneguk air minum yang baru dia ambil.

"Nggak, Al, Mami nggak papa. Lihat, Mami kuat kan?" ucap Mami meperlihatkan lengan ototnya. Aldo memeluk Maminya dari belakang dan menangis sesegukan di bahunya. Mami juga ikut menagis, mereka berdua sangat-sangat bersedih akan kejadian ini.

"Ini semua salah Mami, kamu jadi korban atas keegoisan Mami, Al." Mami membalikan wajahnya dan menyapu air mata Aldo dengan jarinya.

"Sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status