Share

Hadiah Terindah

Aisyah berjalan tertatih masuk ke dalam masjid. Sesekali tangannya mengelus perut yang terasa mulas.Dia merasakan mulas seperti ingin buang air besar, padahal sudah tadi pagi dia mengeluarkan isi perutnya.

"Kamu kenapa Ais?" tanya Bella sedikit khawatir melihat wajah calon adik iparnya yang sedikit pucat.

"Gak apa-apa mbak, sedikit mulas karena tadi pagi terlalu banyak makan sambal." terang Aisyah sedikit menghilangkan khawatir Bella.

"Apa mungkin sudah waktunya melahirkan?" gumam Bella dalam hati.

"Kalau mulasnya terasa lebih sering bilang mbak ya Ais, jangan di tahan." nasihat Bella.

"Iya mbak. Makasih sudah perduli dengan keadaanku." tanpa terasa bulir bening mengalir dari sudut netranya. Aisyah merasa terharu melihat kebaikan dan ketulusan yang diberikan Bella kepadanya. Dia merasa memiliki seorang kakak yang sangat memperdulikannya.

"Sudah jangan menangis, Daniel sudah menunggu di dalam." dengan lembut Bella menghapus air mata Aisyah. Bella tak ingin melihat Aisyah menangis di ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status