Share

Pov Adam

Pov Adam

"Dari mana saja kamu Dam?" tanya Jesika saat aku tiba di rumah.

Tak ada senyum merekah, atau sekedar mencium tanganku. Ah, kenapa aku justru rindu saat Aisyah memperlakukan diriku dulu? Apa benar kata orang, baru terasa berharga seseorang itu setelah dia pergi meninggalkan kita? Betapa bodohnya diriku dulu.

"Suami pulang tidak di siapkan teh atau kopi tapi justru disambut dengan wajah masammu."ku jatuhkan bobot di atas ranjang. memijit pelipis yang terasa pusing.

"Kamu dari rumah Aisyah kan?" tanya Jesica dengan wajah memerah.

"Iya aku mau bertemu anak-anak, tapi tak diizinkan oleh Aisyah."

"Ya jelas Aisyah tak mengizinkan, kemana saja kamu? Kalau aku jadi Aisyah pasti akan ku lakukan yang sama."

"Jesica, tutup mulutmu. Kamu tidak lebih baik dari Aisyah. Harusnya kamu berfikir bagaimana caranya bisa hamil. Bukan hanya menyudutkanku saja!" ucapku geram.

Jesica pergi sambil menitihkan air mata. Ya Allah, kenapa semua jadi kacau begini?

Mengacak rambut, frustasi.

Kriiingg

Kriiin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status