Share

Memakai Cadar

Malam ini aku tidak bisa tidur, bayangan Gus Azam ketika sedang menungguku di aula tadi siang masih menari-nari di atas kepala. Aku bahkan tidak pernah memikirkan Gus Anam sampai sejauh ini. Gus Azam jarang pulang, entah ke mana kesehariannya tidak ada yang tahu.

Aku mencoba memejamkan mata kembali, tetapi aku seolah melihat Gus Azam tersenyum kepadaku. Apakah aku terkena guna-guna? Aku mulai ragu tentang perasaanku. Aku sukanya sama adiknya, tetapi kenapa yang ada di pikiran malah kakaknya?

Aku menggelengkan kepala dan melihat ke samping, ada Nadia yang sudah tertidur. Tadi siang kami memakan makanan yang dibawakan Pak Rozaq, bersyukur bukan dia yang menghantui pikiranku. Ternyata makanan yang dia bawa tidak ada guna-gunanya. Lalu apa yang terjadi sekarang? Mungkin aku harus banyak beristighfar.

Hari berganti demi hari. Kini tiba saatnya acara muwadaah. Waktu dua minggu di pesantren tidak menghasilkan apa-apa. Aku masih belum punya cukup uang untuk melunasi hutang Ayah.

Aku membuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Waduuuh....pak Razaq juga datang....Bagaimana cara Shafia menolak untuk menikah dengannya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status