Share

Bioskop dan Hantu

“Kamu sakit, Sena?”

Reno tak sengaja menyenggol jemari Sena yang lentik. Selain berkeringat, ujung jari Sena dingin.

Sena yang tangannya bersentuhan, secara cepat menarik diri. Ia ingin berlari dan masuk lekas-lekas ke dalam bioskop mini yang sudah di sewa Mama. Kegelapan setelah lampu diredupkan di dalam sana akan menyamarkan rona merah di pipinya.

“Ti-DAK!” Sena nyaris berteriak saat menjawab.

Memandang perubahan yang merayap di wajah Sena, Reno hanya bisa terkekeh saja. Ia berusaha menahan senyum, tetapi tetap saja lolos sedikit. Dalam hati dirinya berharap Sena tak menyadari bahwa ia menikmati kegugupan Sena. Dalam hal ini Reno senang karena bukan hanya dirinya saja yang sedari tadi salah tingkah.

Sejak Rayna memilihkan pakaian yang kata kakak perempuannya itu sama warna. Ia salah membedakan kopi dan kecap dan tersedak saat minum. Saat berangkat tadi, Reno hanya menggunakan sendal jepit dan harus memutar balik ke rumah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status