Share

44

Aku kembali dari cafe setelah 'ngopi' dengan mantan gundik suamiku. Aku kembali ke kantor dan tepat berpapasan di koridor sebelah ruanganku dengan Mas Revan.

" Kau dari mana saja?"

"Tidak ada."

"Katanya kau pergi menjumpai seseorang. Siapa?"

"Tidak penting Mas."

"Siapa?" Suamiku setengah mendesak dan penasaran.

"Ailin."

"Ah, ya Tuhan ini membosankan," ujarnya.

"Benarkah bosan?"

Aku tersenyum sambil mengenal listrik seberapa seriusnya dia bilang kalau pembahasan tentang Airin adalah sesuatu yang membosankan. Bukankah, dia begitu mendambakan wanita itu dan selalu merindukannya. Seharusnya dia tidak perlu bersikap munafik seperti itu.

"Dengar, Aku serius padamu Aku ingin mengakhiri semua pengaruh tentang dia Dan bayang-bayangnya dari kehidupan kita."

"Benarkah?"

"Iya."

"Undang wanita itu ke rumah kita karena aku akan menegaskannya di hadapan semua orang."

"Tidak, Mas. Tidak usah repot-repot berbuat seperti itu kita sudah pernah melakukannya dan wanita itu tidak mempan ataupun terpengar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Casyta Tanod
Gaass Amaira, jgn kendor. Singkirirkan debu dari rumahmu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status