Share

43

"Hanya aksi spontan karena dia memelukku lebih dahulu, aku tidak bermaksud apa-apa dengan itu."

"Benarkah?"

"Iya."

"Kau terlihat menyimpan kerinduan mendalam sebagaimana itu tercetus secara langsung ke saat kalian berdua saja, aku bisa melihat bagaimana kalian saling menatap dengan penuh kerinduan."

"Percayalah padaku." Dia hanya menatap mataku dengan ekspresi pasrah mungkin sudah siap dengan ledakan amarah yang akan terlontar dari bibirku.

"Ailin sudah berubah, dia sukses dan dan dengan kesuksesan itu dia bisa memperjuangkanmu." Aku hanya bisa berkata dengan lirih, sebab aku tahu sekuat apapun memperjuangkan seseorang tapi jika yang bersangkutan tidak bermaksud untuk melepaskan masa lalunya maka itu akan sulit.

"Ayah dan ibuku, tetap akan mempertahankan menantunya, apapun yang terjadi," jawab Mas Revan.

Aku terdiam, aku tetap seperti dulu, berusaha sabar dan memaklumi suamiku dengan tidak serta-merta menjadikan perbuatannya sebagai alasan pertengkaran yang hebat. Aku tetap tenang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status