Share

Bab 40 : Menyusul?

Ben berguling kesana kemari dengan tak nyaman layaknya cacing kepanasan. Tubuhnya lelah, tapi rasa kantuknya menguap begitu saja. Ben mencoba beberapa kali memejamkan mata. Ia ingin sekali beristirahat. Akan tetapi, semuanya tak berjalan dengan keinginannya hingga membuat Ben frustrasi sendiri.

Pria bermata coklat itu akhirnya bangkit dari posisi tidurnya sembari mengacak rambutnya dengan kasar. Ben merasa kesal sekarang. Karena ulah Flora, ia tak bisa melanjutkan kembali istirahatnya. Napasnya terlihat cepat dengan wajah yang sedikit memerah karena emosi.

"Sialan! Aku tak bisa tidur lagi gara gara jalang gila itu," Ben mengumpat dengan amarah yang membumbung tinggi di dadanya.

Pria itu mengedarkan pupil mata coklatnya ke seluruh penjuru kamar yang cukup luas ini, bermaksud mencari sesuatu yang menarik yang setidaknya bisa membuat ia mengantuk. Hanya saja, "hal" itu tak dapat ia temukan selain furniture di dalam kamarnya.

Tanpa sengaja, Ben melihat jaket yang tergantung di dekat lem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status