Share

31. Sentuhan Kara

Frank berjalan ke arah Kara dengan raut tak senang. Ia hanya mengenakan jubah mandi. Butir air masih melekat pada rambutnya. Padahal, tangannya memegang handuk setengah kering.

“Kenapa diam saja? Siapa itu?”

Sekali lagi, Kara tersentak. “Itu ....” 

"Apakah itu kekasihmu?"

Kara pun membeku. Ia mengira kalau Frank telah mendengar percakapannya lebih awal. Ternyata tidak?

"Apakah Anda peduli kalau saya memiliki kekasih?"

"Tentu saja. Ini masih jam kerja. Ingat poin nomor tiga. Jaga profesionalitas."

Kara nyaris memuncratkan tawa. Namun, demi menjaga sandiwaranya, ia tertunduk menyimpan ponsel ke dalam tas, lalu berdiri di hadapan tuannya. "Apa tugas saya sekarang?"

"Keringkan rambutku."

Kara terbelalak. Itu pekerjaan yang mudah. Mengapa Frank menyuruhnya?

Meski demikian, ia tetap melaksanakannya tanpa protes. 

"Sekarang apa?"

Tiba-tiba, Frank duduk di tepi ranjang dan membuka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Nita Margaret Roentoe
cerita menarik
goodnovel comment avatar
Norlela Mohd kasan
cerita menarik
goodnovel comment avatar
Norlela Mohd kasan
sambung...ceritanya bagus...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status