Share

61. Membutuhkan Sosok Ayah

Saat Kara baru menutup pintu apartemen, sebuah pesan masuk ke ponselnya.

“Kara, apakah besok malam kau senggang? Bagaimana kalau kau membantuku? Aku bisa menjemputmu.”

Kara termenung. Ia belum bisa menentukan keputusan mana yang lebih bijak. Ia pun menyimpan kembali ponselnya dan pergi ke kamar si Kembar. Ia perlu mencari hiburan.

Kara mengintip dari celah pintu. Si Kembar ternyata sedang berbincang santai.

Louis terlihat asyik dengan mobil-mobilan transformer barunya, sedangkan Emily sibuk menata koleksi buku barunya. Kara diam-diam tersenyum mengamati mereka.

“Ya, aku juga suka makanan di restoran itu. Tapi, jika dibandingkan, pancake yang kamu pesan lebih enak dari steak yang aku makan. Aku seharusnya memesan itu juga,” gumam Louis dengan kepala tertunduk. Jemarinya bergerak lincah mengubah bentuk mobil menjadi robot.

“Kenapa kamu tidak bilang saat itu juga? Aku bisa membagikan setengahnya untukmu, atau ... Tuan Wilson mungkin saja memesan satu porsi lagi untukmu. Dia kaya da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Ninuk Yuniarti
kasian frank..klo kara jd milik ben
goodnovel comment avatar
Sitti Aisah Icha
betulbetul si kara ,,,
goodnovel comment avatar
Zaiza
Chaiyooo thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status