Share

33. Sabrina

“Nanti siang, kita ke rumah sakit menjenguk Papamu,” ucap Mama ketika kami duduk bersama di ruang makan membuatku menghentikan suapan.

Serius?

Sejak kapan Mama mengkhawatirkan kondisi Papa?

“Mama serius?” tanyaku meyakinkan.

Mama mengangguk. “Memangnya siapa yang menjaga Papamu di rumah sakit?”

“Ada Sabia, Ma.”

“Sabia?”

Ganti aku yang mengangguk mengiyakan. “Kemarin Sabia datang bersama Pak Rully.”

Kulihat Mama sedikit terkejut. “Selama ini dia dengan Pak Rully?

Aku menggeleng tak tahu. Rasanya tidak mungkin, karena beberapa kali Pak Rully menanyakan keberadaan Sabia padaku. Aku juga masih merasa penasaran bagaimana bisa Pak Rully datang bersama Sabia.

“Aku nggak tahu, Ma. Beberapa hari lalu Pak Rully sempat menanyakan Sabia juga.”

Mama mendengus sebal. “Anak itu memang merepotkan. Sampai bosnya saja mencarinya.”

Aku menaikkan kedua bahuku. “Cari perhatian saja dia. Mama yakin Sabia juga punya perasaan lebih pada Pak Rully. Siapa yang tidak tergoda mempunyai bos tampan dan kaya. Ingat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status