Share

83. Senyum Cantik Menggelitik

"Kalau boleh aku mau nambah semalam nginap di sini." Arnon masih rebahan, belum berniat turun dari ranjang. Ternyata menyenangkan punya kesempatan jalan berdua begini. Semua beban pekerjaan seakan jauh. Admin benar-benar menyisihkan semua. Dia curahkan perhatian penuh pada Fea.

Fea sudah selesai mandi, sedang memoles wajahnya, duduk di depan meja rias.

"Mandi, Ar. Lalu kita sarapan. Aku udah lapar." Fea menoleh, kemudian kembali mengusap pipinya dengan bedak, melihat wajahnya di cermin.

"Pasti lapar. Semalam seru gitu," Arnon tersenyum lebar.

"Apaan?" Fea pura-pura tidak paham maksud ucapan Arnon.

"Semoga ada hasilnya perjalanan kita. Bulan depan dapat kabar baik," ujar Arnon. Dia benar-benar tidak sabar, ingin Fea segera mengandung.

Fea tersenyum. Selesai sudah dengan make up simpel di wajahnya. Mata Fea tampak cerah, bibirnya merona meski hanya lip gloss saja yang dia poleskan di sana. Fea mendekati Arnon, menarik lengannya.

"Ayo, mandi. Terus sarapan. Dan siap-siap pulang." F
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status